Tugas 3/PEREKONOMIAN INDONESIA
TUGAS 3
Nama : Nadya Destiyanti Putri
NPM : 26213293
Kelas : 1EB12
1 . Apa yang dimaksud dengan tabungan pemerintah ?
Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi penerimaan
dengan pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah Indonesia secara
garis besar dikelompokkan atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
Pengeluaran rutin pada dasarnya berunsurkan pos-pos pengeluaran lancar dan pos
pengeluaran kapital. Pengeluaran rutin pada dasarnya di keluarkan untuk
membiayai pelaksanaan roda pemerintahan sehari-hari , meliputi belanja pegawai;
belanja barang; berbagai macam subsidi (subsidi daerah dan subsidi harga
barang); angsuran dan bunga utang pemerintah; serta pengeluaran lainnya.
Sedangkan pengekuaran pembangunan adalah pengeluaran yang sifatnya menambah
modal masyarakat dalam bentuk prasarana fisik, yang dibedakan lagi menjadi
pengeluaran pembangunan yang dibiayai dengan dana rupiah dan bantuan proyek.
2. A. Jelaskan pernyataan dibawah ini
Dalam penilaian sehat / tidaknya
BUMN cenderung bersifat akuntansi.
Akuntansi adalah pengukuran,
penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu
manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat
alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga
pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan
suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer,
pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham,
kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini
dikenal dengan istilah pembukuan. Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi
sektor publik adalah di organisasi BUMN. Akuntansi dibutuhkan dalam pembuatan
laporan rugi/laba dan aliran kas pada BUMN. Sehingga penilaian sehat atau
tidaknya BUMN cenderung bersifat dari akuntansinya.
B. Siapa
yang mempunyai wewenang untuk menilai BUMN?
• Penguasaan badan usaha dimiliki
oleh pemerintah.
• Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
• Pemerintah juga memiliki Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan negara.
• Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
• Pemerintah juga memiliki Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan negara.
Semua wewenang yang berhak untuk
menilai BUMN hanyalah pemerintah karena BUMN merupakan suatu instansi
pemerintah yang dimiliki oleh negara
3. Apakah besar inflasi selalu
merugi?
Selama ini kita sering
kurang memahami secara utuh manfaat maupun kerugian dari penurunan nilai mata
uang (inflasi) dan kenaikan nilainya (deflasi). Selama ini pemahaman sepihak
yang tertanam dalam benak kita adalah inflasi itu buruk dan deflasi itu baik.
Padahal tidak selamanya demikian. Inflasi bisa membawa dampak positif bagi kita
dan deflasi bisa berlaku sebaliknya. Coba kita renungkan, apa penyebab harga
tanah ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya hanya dalam jangka
waktu 5 tahun? Ya, jawabannya adalah inflasi.Dengan semakin menurunnya nilai
mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal
tersebut akan mempercepat naiknya harga
aset tersebut. Demikian juga dengan nilai emas. Bayangkan jika inflasi di negeri
ini hanya sebesar satu persen atau bahkan nol persen per tahun. Maka investasi
Anda di bidang properti atau emas tersebut akan sangat lambat dan tentu saja
lebih beresiko. Oleh sebab itu sangatlah wajar jika pemerintahan sebuah negara
selalu berusaha mengontrol keseimbangan laju inflasi maupun deflasi. Karena
inflasi yang berlebih maupun deflasi bisa berdampak buruk bagi kondisi
perekonomian suatu negara, bahkan mungkin juga terhadap negara-negara lain yang
terkait dengannya. Nah, ternyata inflasi tidak selalu buruk bukan dan deflasi
tidak selalu baik bukan? Menghadapi hal tersebut tentunya memerlukan pemikiran
yang jeli dan cerdas hingga selalu mampu menjadikannya sebagai kesempatan untuk
meningkatkan nilai investasi Anda.
Comments
Post a Comment